Selasa, 30 Desember 2014

Kesinambungan 3 agama Yahudi, Nasrani, Islam jilid II

Muhammad SAW dan Lahirnya Agama Islam

Muhammad SAW lahir pada bulan Rabi’ul Awwal atau diperkirakan pada bulan April 570571 di Makkah dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah.  Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab Saudi saat ini).  Muhammad SAW diyakini oleh umat Muslim sebagaiNabi Allah (Rasul) yang terakhir, dan membawa Kitab Al-Qur’an.   Al-Qur`an merupakan kumpulan Firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan Kitab, sebagai pedoman hidup manusia.

Di dalam PL terdapat nubuat tentang Muhammad SAW bahwa akan kedatangan seorang Nabi yang sebesar Nabi Musa as. yang datangnya dari antara saudara-saudara Nabi Musa  (dari saudara Israel) yaitu Arab. Jika ditarik garis keturunan yang lurus, maka  Nabi  Musa  adalah  keturunan  Ishak,  sedangkan  Nabi Muhammad  SAW adalah  keturunan  Ismail.  Ishak dan Ismail adalah dua bersaudara anak Ibrahim. Hal ini ditegaskan pula dalam Kitab (Taurat Musa) Ulangan 33: 1-3 yang bunyinya:

Bermula, maka inilah berkat yang telah diberikan Musa khalil Tuhan pada Bani Israil dahulu daripada matinya.Maka katanya: “Tuhan telah datang dariThursina, dan telah terbit bagi mereka itu dariSeir. Kelihatanlah ia gemerlapan cahayanya dari gunung Paran, lalu datang hampir dengan Bukit Kades. Maka pada kanannya adalah tiang api bagi mereka itu.”Bagaimana dikasihinya akan mereka itu, yaitu segala suku bangsa itu, segala kesuciannya dalam tangannya, dan mereka itu duduk dikakinya masing-masing akan mendapat perkataannya.

Pada ayat 1 menjelaskan tentang hikmah, suatu berkat, suatu kebahagiaan yang diberikan oleh Musa khalil Allah untuk Bani Israil.  Ayat ke-2 membicarakan lebih jauh isi dari hikmah, yaitu tentang tiga tempat:ThursinaSeir dan Paran. Thursina adalah bukit dimana Nabi Musa u mendapatkan dua log batu dan Tauratnya dari Allah,  Seir menyebutkan suatu bukit ditanah Kanaan yang  menunjukkan  di mana Nabi Isa u. akan lahir, yakni di Baitlahem, sedangkan Paran menunjukkan di mana Nabi Muhammad SAW akan lahir. Paran adalah nama Mekkah yang asli.   Ayat ke-3 menggambarkan betapa bangsa itu lalu dikasihi oleh Allah, serta berkenan menerima perkataan-perkataan dari Dia, yang muncul dari Mekkah (Paran) itu. Kesimpulan dari seluruh tafsiran ini, ialah:  Dari Mekkah akan datang Nabi itu, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Diawal tahun kenabian Muhammad SAW, wahyu tentang Nabi/ Rasul dan agama-agama sebelum agama Islam diberitakan kepadanya. Firman Allah I dalam Al-Qur’anulkarim.  Dalam QS. Al-Maidah (5) : 46

dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ‘Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.


Kalimat ini diyakini oleh pemeluk agama Islam bahwa kelanjutan agama lama menjadi agama Islam akan dimulai dengan segala ketulusan hati mengikuti Firman dari Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran.  Bahwa dalam ajaran Islam, sebelum adanya agama Islam yang dibawa oleh Muhammad salallahu”alaihi wasalam, telah dikenal agama Yahudi dan Nasrani, dan dari risalahnya maka agama Yahudi adalah yang tertua dari ketiga agama ini.  Namun bagi umat Islam, tidak disyari’atkan untuk mempelajari isi Taurat, Zabur, dan Injil yang ada saat ini, karena isi kesemua Kitab yang masih diperlukan, telah terdapat dalam kitab Al-Qur`an. Agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW adalah penyempurna ajaran-ajaran terdahulu.

Menurut syari’at Islam, Kitab Al-Qur’anulkarim dinyatakan sebagai Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan membentuk ketaqwaan manusia. Dengan demikian lahirnya Agama Islam adalah dengan diutusnya Rasulullah Muhammad SAW dan Al-Qur’an Kitabnya dengan ketentuan-ketentuan khusus ajaran ini.

  KESIMPULAN

Agama diturunkan untuk menuntun umat manusia tatacara menjalani kehidupan dalam rangka hablumminallah dan hablumminannas.  Dalam agama samawi dipercayai bahwa ajaran yang satu merupakan penggenapan dari ajaran terdahulu.

Para Nabi/ Rasul terdahulu, Musa as., ‘Isa as. dan Muhammad SAW, menyampaikan ajarannya secara profesional, menentukan trade mark dengan nama dan ciri tersendiri.


Ulangan 18 :18 “Maka pada masa itu Berfirmanlah Tuhan kepadaku, benarlah perkataan mereka itu. Bahwa Aku akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi diantara segala saudara-saudaranya yang, seperti engkau ya Musa, dan Aku akan memberikan segala Firman-Ku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan segala yang Ku-suruh akan dia.”


QS. Ali ‘Imran (3) : 33. Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan Kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Lihat juga QS. An-Nisaa’ (4) : 163. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Dan QS. An-Nisaa’ (4) : 136 Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan Hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.


QS. Al-Maidah (5) ayat 3 : …Pada hari ini telah Ku-Sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-Cukupkan kepadamu Nikmat-Ku, dan telah Ku-Ridhoi Islam itu jadi agama bagimu….


QS. Al-Hijr (15) : 9 sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar