Kesinambungan 3 agama Yahudi, Nasrani, Islam jilid I

PENDAHULUAN

Agama adalah keyakinan terhadap Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya melalui Rasul, Nabi dan Kitab Suci. Dengan demikian dari arti kata agama dalam definisi tersebut maka agama memiliki empat kata kunci yaituTuhan, Ajaran, Rasul/ Nabi, dan Kitab.

Agama samawi atau disebut juga agama langit, adalah agama yang dipercaya oleh para pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu Allah.  Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa suatu agama disebut agama samawi jika mempunyai definisi Tuhan yang jelas, mempunyai penyampai risalah (nabi/ rasul) dan mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan dalam Kitab Suci.  Namun tidak semua Rasul/ Nabi yang menerima Kitab membawa agama tertentu.   Beberapa nabi yang memiliki Shuhuf adalah:Adam – 10 shuhuf, Syits – 60 shuhuf, Idris – 30 shuhuf, Ibrahim – 30 shuhuf dan Musa – 10 shuhuf.  Sedangkan Nabi/ Rasul yang menerima Mushafadalah:  Musa – Taurat (Torah); Daud – Zabur (Mazmur); ‘Isa – Injil; Muhammad r- Al-Qur`an. 
Dalam Islam, Agama yang dipercaya merupakan Agama Samawi adalah Agama Islam, Nasrani dan Yahudi.  Setiap kelahiran agama ini ditandai dengan adanya seorang Rasul/ Nabi dan Kitab yang dibawa oleh Rasul/ Nabi tersebut.

*Sejarah Yahudi adalah sejarah bangsa, agama dan budaya Yahudi.

Sejarah Yahudi meliputi periode awal Yahudi, masa pembuangan, hingga pendirian negara Israel dan sejarah Yahudi sekarang (abad ke-21).

* Musa as. dan Lahirnya Agama Yahudi

Musa as. (sekitar 1527-1408 SM) adalah seorang nabiyang menyampaikan Hukum Taurat dan menuliskannya dalam Pentateveh/ Pentateukh (Lima Kitab Taurat).  Taurat merupakan Kitab berbahasaIbrani yang berisikan syariat (hukum) dan kepercayaan serta Kode Musa yang menjadi dasar tingkah laku kaum Yahudi dalam Injil.  Isi pokok Taurat adalah 10 Firman Tuhan bagi bangsa Israel yang dikenal dengan termasuk Sepuluh Perintah Keramat (Ten Commandments).  Selain itu, Taurat berisikan tentang kumpulan hukum dan sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Musa as.   Taurat merupakan Panca Jilid Injil dan Musa as. berhasil sebagai penulis jilid pertama dari Panca Jilid Injil (Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers dan Deuteronomy), bagian dari Perjanjian Lama (PL) yang sering dikaitkan dengan “Lima buku Musa” dan menyusun Torat Yahudi.   PL juga dikenal dengan nama TANAKH, singkatan dari Torah, Nevi’imdan Ketuvim.  Dari sudut besarnya pengaruh, khususnya Torat dan umumnya The Ten Commandments, tak syak lagi Musa as. dapat digolongkan orang besar yang punya pengaruh langgeng. Tetapi, umumnya sarjana-sarjana Injil bersepakat bahwa Musa bukanlah satu-satunya penulis buku itu. Buku itu tampaknya ditulis oleh beberapa penulis dan sebagian besar isinya ditulis setelah wafatnya Musa as.

Musa as. diangkat menjadi nabi sekitar tahun 1450 SM.  Ia ditugaskan untuk membawa Bani Israil keluar dari Mesir.  Nabi Musa as. adalah nabi orang Yahudi, namun di masa hidupnya – seperti dijelaskan dalam buku Exodus – ada kelompok orang Yahudi yang menentangnya. Baru sekitar lima abad lamanya kemudian Musa as. diagung-agungkan oleh orang-orang Yahudi.  Mendekati tahun 400 SM kemasyhuran dan nama baiknya menyebar luas ke seluruh Eropa berbarengan dengan Agama Nasrani.  Beberapa abad kemudian Muhammad mengakui Musa as. sebagai seorang nabi yang sesungguhnya, dan dengan berkembangnya Islam, Musa as. menjadi pula tokoh yang dikagumi di seluruh dunia Islam (termasuk Mesir).  Kini, sesudah tiga puluh dua abad terhitung dari masa hidupnya, Musa as. dihormati oleh orang Yahudi, Nasrani dan Islam sekaligus, bahkan juga oleh kaum yang tak mempercayai Tuhan.

Satu-satunya sumber informasi mengenai ihwal Musa as. adalah PL.  PL jelas-jelas dan tak diragukan berkaitan dengan Ibrahim selaku pendiri monoteisme.  Jadi ajaran yang dibawa Nabi Musa as. u adalah berdasarkan dari ajaran Ibrahim u, dan Nabi Musa as. menamakan ajarannya Agama Yahudi dengan Kitabnya Taurat. Dengan demikian lahirnya Agama Yahudi ditandai dengan diutusnya Musa as. sebagai Nabi dengan ajarannya, membawa Al-Kitab bernama Taurat dan dengan ketentuan-ketentuan khusus ajaran ini.

* Daud as.

Daud as. membawa Kitab Zabur yang berisi mazmur (nyanyian pujian bagi Allah).  Daud berbahasa Qibti.Kitab ini tidak mengandung syariat baru, karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang telah dibawa oleh Musa as..  Dengan demikian, Nabi Daud as. walaupun diberi Kitab (Zabur), tidak membawa agamanya sendiri.

  ‘Isa as. dan Lahirnya Agama Nasrani

‘Isa as.  (sekitar 1 – 32 M) diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.  ‘Isa as. membawa Kitab Injil.  Injilpertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryanimelalui murid-murid ‘Isa as. untuk bangsa Israel sebagai penggenap ajaran Musa u.  Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu euangelion yang berarti ‘kabar gembira’.  Injil mengandung Firman Tuhan dan riwayat ‘Isa as., yang semuanya ditulis oleh generasi setelah ‘Isa as.  Syari’at yang dibawa ‘Isa as dikenal dengan ajaran Nasrani.  Dengan demikian lahirnya Agama Nasrani ditandai dengan Nabi ‘Isa as. dan Kitab Injil, dan ketentuan-ketentuan khusus ajaran ini.

A.     Agama Kristen

‘Isa as. adalah nabi penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi.  Dalam al-Qur’an ia disebut ‘Isa bin Maryam atau ‘Isa al-Masih.  Menurut pandangan Kristen, ‘Isa al-Masih adalah Yesus Kristus.  Kitab Perjanjian Baru (PB), adalah nama bagian dari Alkitab Kristen yang ditulis setelah kelahiran Yesus Kristus. Kata Perjanjian Barumerupakan terjemahan dari bahasa Latin Novum Testamentum, yang merupakan terjemahan YunaniΗΚαινη Διαθηκη, I Keni Diathiki.

PB terkadang disebut sebagai Kitab Yunani Kristen karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Yesus yang belakangan dikenal sebagai Kristen.  Teks asli PB ditulis oleh beberapa orang penulis sekitar setelah tahun 45 M, kemungkinan besar dalam bahasa Yunani Koine (menurut primasi Yunani), lingua francaKekaisaran Romawi bagian timur.  Umat Kristen awal berpendapat bahwa Kitab ini merupakan penggenapanisi nubuat yang ada di Alkitab yang sudah ada yaituPL.  PL tidak terpisahkan dari PB karena PL meletakkan dasar untuk pengajaran-pengajaran dan peristiwa-peristiwa dalam PB.  Kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul dalam PB mencatat banyak penggenapan nubuatyang diutarakan ratusan tahun terdahulu dalam PL.  Menurut kepercayaan Kristen, Alkitab adalah wahyu progresif.

“Jikalau Anda melangkahi setengah dari buku yang bagus dan berusaha untuk menamatkannya, Anda akan sulit untuk memahami para pemerannya, jalan ceritanya dan bagian akhirnya. Demikian pula, Perjanjian Baru hanya dapat dipahami secara utuh ketika dipandang sebagai sesuatu yang dibangun di atas dasar peristiwa-peristiwa, para pemeran, hukum, sistem persembahan, perjanjian dan berbagai janji Perjanjian Lama”.

Menurut ajaran Kristiani, dalam PL yang merupakan Hukum Musa, yang harus ditaati oleh Israel sebelum kedatangan Kristus terdapat nubuat tentang Yesus, bahkan secara keseluruhan PL merupakan gambaran ke depan tentang Yesus.

Salah satu sentral ajaran ‘Isa as. tentu saja The Golden Rule-nya.  Ajaran universal Golden Rule sebagai patokan tingkah laku moral sudah diterima oleh banyak orang, apakah dia itu Nasrani atau bukan.   Namun ‘Isa as. bukan merupakan perumus pertama The Golden Rule-nya itu.  Golden Rule sudah menjadi patokan yang jadi pegangan Yudaisme, jauh sebelum ‘Isa as. lahir.  Pendeta Hillel, pemuka Yahudi yang hidup satu abad sebelum Masehi secara terang-terangan mengatakan bahwa Golden Rule itu adalah patokan utama Yudaisme.

Dalam perjalanannya agama Nasrani lebih dikenal dengan ajaran Kristiani.  Agama Kristen hakekatnya didirikan oleh dua orang – ‘Isa dan St. Paul.  St. Paul, juga terkenal dengan panggilan Saul, dilahirkan di Tarsus, sebuah kota di Cilicia (Turki).  St. Paul (meninggal dunia 64 M) adalah warga Romawi yang lahir sebagai Yahudi, ahli bahasa Ibrani dan memperoleh pendidikan mendalam perihal ke-Yahudian.  St. Paul hidup sejaman dengan Nabi ‘Isa as.  Namun, walaupun Paul dan ‘Isa as. bersamaan ada di Darussalam ketika itu, diragukan keduanya pernah bertemu muka.